Sekolah Diliburkan, Pesta Tetap Jalan
KAUR TENGAH - Dengan ditutupnya kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Di satuan pendidikan di bawah wewenang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu serta Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu. Sejumlah orang tua menyayangkan tetap diperbolehkannya pesta pernikahan. Selain itu juga masih banyak temui pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) di tempat keramaian. Sebut saja pasar harian atau harian. "Sebagai orang tua jujur saja saya bingung. Kenapa KBM di sekolah kembali ditutup. Sedangkan pesta tetap diizinkan. Kalau bicara soal potensi terpapar. Menurut saya pesta serta tempat keramaian lain itu lebih berpotensi," ujar Darsani, S.Pd (40) warga Desa Umbul Kecamatan Luas. Dia berpendapat, peserta didik jauh lebih mudah diarahkan. Bila dibanding tamu undangan sebuah resepsi pernikahan. Dalam pembelajaran tatap muka peserta didik selalu mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes). Seperti mencuci tangan sebelum masuk kelas. Menggunakan masker serta menjaga jarak tempat duduk. Bahkan di beberapa satuan pendidikan tak menerapkan jam istirahat untuk mencegah terjadinya kerumunan. "Bisa dibandingkan mana lebih patuhnya terhadap Prokes. Pelajar yang tatap muka di sekolah, atau tamu undangan di sebuah resepsi," sampainya pada RKa. Dirinya mengakui belum siapnya pelajar di Kabupaten Kaur untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang menjadi malas belajar. Yang berimbas terjadinya penurunan pencapaian akademik. Sebagai seorang guru dirinya berpendapat agar soal pendidikan menjadi perhatian bersama. Untuk tetap menjaga kwalitasnya meski dalam keadaan darurat. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat peran kaum pelajar. Sebagai generasi penerus bangsa di masa mendatang. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: